1. TUJUAN [kembali]
1. Memahami mengenai rangkaian mikroprosesor
2. Dapat membuat rangkaian Aplikasi 8225 mode 1
INPUT-OUTPUT (I/O)
Penjelasan IC I/O seperti PPI 8255, PIT 8253, PIC 8259 dan ADDA Converter dapat dilihat pada buku teknik Interface. Adapun tambahan penjelasan tentang teori PPI 8255 adalah masalah mode operasi seperti penjelasan berikut.
Register-register PPl 8255
PPI 8255 mempunyai empat register yaitu Register Port A, Port B, Port C dan Control Word. Masing-masing register bekerja ditentukan oleh kombinasi A1 dan A0. Lokasi dan fungsi masingmasing register dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Lokasi dan fungsi register PPI 8255
Mode operasi PPI
Ada 3 mode operasi PPI yang di-setting melalui software yaitu: A. Mode 0 (Basic I/O)
Digunakan untuk konfigurasi operasi-operasi sederhana I/O untuk ketiga port (A, B dan C). Tidak ada sinyal handshaking yang dikirim maupun diterima sehingga data secara sederhana dikirim dan diterima dari/ke port seperti diagram blok gambar 4
Mode 0 dapat dilakukan untuk semua port dan masing-masing port dapat dipilih sebagai port input atau output. Port output dari PPI akan dilatch sedangkan port input tidak dilatch.
B. Mode 1 (Strobe I/O)
Digunakan untuk konfigurasi operasi-operasi I/O dari / ke port tertentu yang dilengkapi dengan sinyal handshaking. Port A dan port B digunakan sebagai transfer data sedangkan port C sebagai pembangkit sinyal handshaking. Mode 1 terdiri dari 2 group (kelompok) yaitu port A dan port B yang masing-masing kelompok terdiri dari 8 bit data port dan 4 bit control port. Masing-masing kelompok dapat dipilih sebagai input atau output serta masing-masing data port 8 bit akan dilatch baik sebagai input maupun output. Empat bit port Clower dan Cupper dipakai sebagai pengatur dan status bagi 8 bit port (port A dan Port B).
Sinyal kontrol Output
Pada mode 1 output terdapat sinyal-sinyal kontrol pada pin-pin OBF, ACK dan INTR yang dapat dilihat pada gambar 7a.
a. Sinyal output pin OBF (Output Buffer Full FF) aktif ‘0’ yang berarti CPU sedang menulis data ke salah satu port tertentu. Sinyal OBF ini akan di set ‘1’ ketika pulsa –ACK kembali ke piranti eksternal.
b. Sinyal input pin ACK (Acknowlegde Input) aktif ‘0’ dari CPU dipakai untuk memberitahu PPI bahwa data dari port A atau port B telah diterima oleh CPU.
c. Sinyal output pin INTR aktif ‘1’ dapat dipakai untuk memberitahu CPU bahwa data yang dikirim telah diterima oleh peripheral yang bersangkutan. Sinyal INTR ini akan set ‘1’ bilamana sinyal input ACK keadaan ‘1’. Apabila sinyal WR bertransisi dari ‘1’ ke 0 maka sinyal INTR akan reset ‘0’ .
d. Sinyal INTE A dikontrol oleh bit set/reset PC6 dan sinyal INTE B dikontrol oleh bit set/reset PC2.
Pada mode 1 output terdapat sinyal-sinyal kontrol pada pin-pin OBF, ACK dan INTR yang dapat dilihat pada rangkaian / gambar.
a. Sinyal output pin OBF (Output Buffer Full FF) aktif ‘0’ yang berarti CPU sedang menulis data ke salah satu port tertentu. Sinyal OBF ini akan di set ‘1’ ketika pulsa –ACK kembali ke piranti eksternal.
b. Sinyal input pin ACK (Acknowlegde Input) aktif ‘0’ dari CPU dipakai untuk memberitahu PPI bahwa data dari port A atau port B telah diterima oleh CPU.
c. Sinyal output pin INTR aktif ‘1’ dapat dipakai untuk memberitahu CPU bahwa data yang dikirim telah diterima oleh peripheral yang bersangkutan. Sinyal INTR ini akan set ‘1’ bilamana sinyal input ACK keadaan ‘1’. Apabila sinyal WR bertransisi dari ‘1’ ke 0 maka sinyal INTR akan reset ‘0’ .
d. Sinyal INTE B dikontrol oleh bit set/reset PC2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar