b) Mengaplikasikan protokol komunikasi UART, SPI, dan I2C pada Arduino
Microcontroller | ATmega2560 |
Operating Voltage | 5V |
Input Voltage (recommended) | 7-12V |
Input Voltage (limits) | 6-20V |
Digital I/O Pins | 54 (of which 15 provide PWM output) |
Analog Input Pins | 16 |
DC Current per I/O Pin | 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin | 50 mA |
Flash Memory | 256 KB of which 8 KB used by bootloader |
SRAM | 8 KB |
EEPROM | 4 KB |
Clock Speed | 16 MHz |
- · Soket USB
- · Input Analog
- · Pin POWER
- · Tombol RESET
- · Jack Baterai/Adaptor
B. LED
Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Dalam bahasa Indonesia, Power Supply berarti Sumber Daya. Fungsi dari power supply adalah memberikan daya arus listrik ke berbagai komponen.
Sumber energi listrik yang berasal dari luar masih berbentuk alternating current (AC). Ketika energi listrik masuk ke power supply, maka energi listrik akan dikonversi menjadi bentuk direct current (DC). Daya DC inilah yang kemudian disalurkan ke semua komponen yang ada di dalam chasing komputer agar dapat bekerja.
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian dibawah
3. Buatlah listing program yang telah ada pada modul
4. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
5. Hidupkan semua supply
6. Upload program dari laptop ke modul
7. Tekan tombol Reset
8. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian atau program
9. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
10.Jelaskan prinsip kerja + program dan hubungan keduanya kepada asisten
11.Demokan ke pembimbing praktikum
12.Matikan supply
//MASTER
#include<SPI.h> //Library for SPI
#define LED 7
#define ipbutton 2
int buttonvalue;
int x;
void setup ()
{
Serial.begin(115200); //Starts Serial Communication at Baud Rate 115200
pinMode(ipbutton,INPUT); //Sets pin 2 as input
pinMode(LED,OUTPUT); //Sets pin 7 as Output
SPI.begin(); //Begins the SPI commnuication
SPI.setClockDivider(SPI_CLOCK_DIV8); //Sets clock for SPI communication at 8 (16/8=2Mhz)
digitalWrite(SS,HIGH); // Setting SlaveSelect as HIGH (So master doesnt connnect with slave)
}
void loop()
{
byte Mastersend,Mastereceive;
buttonvalue = digitalRead(ipbutton); //Reads the status of the pin 2
if(buttonvalue == HIGH) //Logic for Setting x value (To be sent to slave) depending upon input from pin 2
{
x = 1;
}
else
{
x = 0;
}
digitalWrite(SS, LOW); //Starts communication with Slave connected to master
Mastersend = x;
Mastereceive=SPI.transfer(Mastersend); //Send the mastersend value to slave also receives value from slave
if(Mastereceive == 1) //Logic for setting the LED output depending upon value received from slave
{
digitalWrite(LED,HIGH);
delay(500);
//Sets pin 7 HIGH
Serial.println("Master LED ON");
}
else
{
digitalWrite(LED,LOW); //Sets pin 7 LOW
Serial.println("Master LED OFF");
}
delay(250);
}
// SLAVE PROGRAM
#include<SPI.h>
#define LEDpin 7
#define buttonpin 2
#define buzzer 4
volatile boolean received;
volatile byte Slavereceived,Slavesend;
int buttonvalue;
int x;
void setup()
{
Serial.begin(115200);
pinMode(buttonpin,INPUT); // Setting pin 2 as INPUT
pinMode(LEDpin,OUTPUT); // Setting pin 7 as OUTPUT
pinMode(MISO,OUTPUT); //Sets MISO as OUTPUT (Have to Send data to Master IN
pinMode(buzzer,OUTPUT);
SPCR |= _BV(SPE); //Turn on SPI in Slave Mode
received = false;
SPI.attachInterrupt(); //Interuupt ON is set for SPI commnucation
}
ISR (SPI_STC_vect) //Inerrrput routine function
{
Slavereceived = SPDR; // Value received from master if store in variable slavereceived
received = true; //Sets received as True
}
void loop()
{ if(received) //Logic to SET LED ON OR OFF depending upon the value recerived from master
{
if (Slavereceived==1)
{
digitalWrite(LEDpin,HIGH);
digitalWrite(buzzer,HIGH);
delay(500);
Serial.println("Slave LED ON");
}else
{
digitalWrite(LEDpin,LOW); //Sets pin 7 as LOW LED OFF
Serial.println("Slave LED OFF");
}
buttonvalue = digitalRead(buttonpin); // Reads the status of the pin 2
if (buttonvalue == HIGH) //Logic to set the value of x to send to master
{
x=1;
}else
{
x=0;
}
Slavesend=x;
SPDR = Slavesend; //Sends the x value to master via SPDR
delay(250);
}
}
Pada komunikasi SPI jumlah maksimum slave yang dapat digunakan adlah 4 slave. jika ingin menambah slave pada sistemnya maka dapatb digunakan 2 tipe rangkaian yaitu independent slave configuration dan daisy Chain configuration. namun karena kita ingin membuat agar master mengirimkan data yang berbeda pada setiap slave maka lebih cocok digunakan rangkaian independent slve configuration.
pada conviguration ini setipa pin SS/CS terhubung ke slave yang berbeda-beda. Apabila ingin berkomunikasi dengan slave tertentu, maka akan mengirimkan sinyal LOW pada slave tersebut. Logika ini akan dipertahankan selama proses pertukaran data. Setelah diberi logika LOW kepada slave yang dituju maka data dikirim dari master melalui pin MOSI. Pada saat yang bersamaan akan dihasilkan sinyal clock melalui pin SCLK. Apabila master ingin mendapatkan respon maka akan dikirim lagi sinyal clock hingga data dikirim oleh slave melalaui pin MISO.
3. Apakah baudrate pada master dan slave pada komuikasi SPI harus bernilai sama? berikan alasan!
jawab:
tidak harus sama, baudrate hanya mempengaruhi kecepatan pengiriman data dari master dan slave
1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar